Jumat, 10 Maret 2017

UDANG DI BALIK BATU


Pemandangan dari kantor proyek
Calon istri? What?? Umur saya bahkan baru 23 tahun. Wisuda saja belum.


September 1995, saya baru diterima bekerja di sebuah proyek di luar kota Bandung, antara Kota Cimahi - Kota Padalarang. Jadi, kalau mau makan lebih enak dan bervariasi, harus ke kota Padalarang atau ke kota Cimahi, sekitar 15-20 menit naik kendaraan umum... tapi kalau jalan sendirian malas juga. Solusinya, nebeng ke Manager-manager yang punya mobil dan bersedia ditebengin buat cari makan di luar proyek, di antaranya Pak SK, manager dari sister company.
Pak SK menangani beberapa proyek sekaligus, jadi kadang dia datang ke proyek saya, kadang tidak.  
Suatu siang, Pak SK datang ke proyek saya dan mengajak makan siang di luar proyek. Kali ini hanya berdua, tidak ada rekan-rekan lain yang ikut.
Sambil menikmati makanan yang disajikan di restaurant Padang ini, kami bercerita panjang lebar mengenai proyek. Lalu cerita berbelok. Pak SK bercerita bahwa ia berasal dari satu pulau kecil di kepulauan Batam dan pindah ke pulau Jawa untuk kuliah Arsitektur. Ia anak ketiga dari 4 bersaudara. 
Sambil mendengarkan Pak SK bercerita, saya asyik makan. 
Lumayan ... bisa makan siang jauh dari lingkungan proyek.

Lalu Pak SK meneruskan ceritanya: Adik lelakinya sudah menikah dan punya 2 orang anak yang sudah bersekolah. Saat adiknya menikah, ia dilarang datang karena "tidak etis dilangkahi" dan keluarganya tidak mau dia jadi sasaran pertanyaan dari keluarga besarnya.
Sejak itu, ia jarang pulang ke rumah karena keluarganya selalu mendesak dia untuk segera menikah.


Sambil mendengarkan Pak SK bercerita, saya tetap asyik makan. 
Moment makan nikmat ini harus dinikmati.He he he
Pak SK meneruskan ceritanya: Tahun ini, usianya sudah 30 tahun, dan belum punya pacar, apalagi istri.” Saya langsung senyum-senyum dan berkata dalam hati, “Kasihan deh lu..ga laku, ya!
Sepertinya dia mengerti apa yang saya pikirkan! Dia langsung menambahkan bahwa pekerjaan menyita waktunya. Banyak proyek yang ditangani, membuat dia sering lembur, pulang malam. Sabtu minggu pun kadang harus datang ke proyek.”
Terakhir, dia berkata, “Kamu mau jadi calon istri?” 
Saya langsung merasa kenyang dan perasaan saya menjadi tidak karuan. 


Calon istri? What?? Umur saya bahkan baru 23 tahun, itupun Desember nanti.....Wisuda saja baru tahun depan.
Masa depan dan impian saya baru saja dimulai. 
Saya belum membahagiakan orang tua yang sudah susah payah membiayai kuliah saya! Cerita lengkapnya ada di www.ayamrajawali.blogspot.co.id/2017/02/miskin-sejak-lahir.html

Bila saya disamakan dengan pohon, saya ini baru mulai berbuah, baru menjadi karyawati, baru punya penghasilan bulanan lho). Belum terpikir sama sekali untuk serius pacaran, apalagi menikah dan mengurus anak. Waduh ...waduh.
Di sisi lain... proyek ini harus diselesaikan tepat waktu dan urusan pribadi ini bisa berdampak baik atau buruk! Karyawati baru ini bisa dicap sebagai trouble maker. Pasti ga enak banget!
Hm ... saya tidak berani menolaknya, terlalu beresiko.



Ada pepatah “Udang di balik batu”

Dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam dunia bisnis, biasanya ada pamrih / sesuatu yang diharapkan dalam sebuah tindakan.

Seberapa jeli kita bisa mengenali hal tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar