Rabu, 08 Maret 2017

MERPATI DI GEDUNG TINGGI


Banyak karyawan mulai mencari tahu, siapa lagi yang akan kena PHK.

Selama tahun 2016, pendapatan perusahaan tempat saya bekerja mengalami penurunan cukup significant seiring melemahnya pasar properti. Untuk mengurangi pengeluaran, perusahaan mulai melakukan efisiensi, salah satunya berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di bulan Januari 2017.

Kondisi ini membuat banyak karyawan resah, terutama para kepala keluarga dan karyawan yang punya cicilan rumah / mobil. Mereka mulai mencari tahu, siapa lagi yang akan kena PHK?

Gosip pun berkembang, muncul nama-nama yang “katanya” akan menyusul di-PHK atau dimutasi ke sister company di luar kota.

Saya termasuk orang yang dimintai informasi dan ini tidak mudah. 

Di satu sisi, informasi harus disampaikan secara positif untuk mengurangi kegelisahan karyawan…  di sisi lain, informasi yang mereka terima tidak boleh mislead
Jangan sampai mereka mengambil tindakan yang gegabah, tetapi juga jangan sampai mereka terlena, di kemudian hari protes. merasa dibohongi. 

Kondisi ini membuat saya tertekan. Dengan rasa lelah mental, saya melihat keluar jendela, 
Maksud hati melihat pemandangan awan selain gedung-gedung dan jalan raya.
Lho... ternyata ada seekor burung merpati hinggap di tonjolan jendela di ruangan sebelah.
Wow … ini gedung lantai 33, lebih dari 120 meter di atas permukaan tanah.
Saya sudah berkantor di sini sejak 2012, dan baru kali ini melihat merpati hinggap.

Saya berkata dalam hati, “Tuhan … jika burung ini dikirim untuk menyampaikan pesan bagi saya, kiranya merpati ini mendekat dan saya bisa memfotonya”
Dan benar ... merpati itu lalu berjalan di tonjolan jendela dari ruangan sebelah, mendekat dan berhenti tepat di samping saya!  
Saya segera memfotonya berkali-kali. Merpati ini diam dengan tenang.
Ketika foto-foto selesai dan hasilnya OK, merpati ini pun terbang menjauh.

Lihatlah latar belakang foto ini ... mobil dan motor yang terlihat kecil.


Ketika merpati ini berada di level yang sama dengan kendaraan dan manusia, dia kecil dan rentan dikuasai masalah. 

Tetapi ketika dia berada di ketinggian, semua masalah yang semula terlihat besar dan menakutkan terlihat kecil.
Bukankah kita juga seharusnya begitu?
Membawa masalah kita kepada Tuhan di Tempat Maha Tinggi. 

Hal lain, merpati tidak segagah Garuda, setangguh rajawali yang biasa terbang di tengah badai ataupun sebuas elang.
Meskipun begitu,
dengan badan kecilnya, merpati bisa terbang cepat dan jauh, makanya dijadikan lambang / logo POS INDONESIA (seekor burung merpati yang terbang dengan cepat. Di belakang gambar burung merpati terdapat bola dunia). Oh ya … juga menjadi nama maskapai “Merpati Nusantara” yang melayani banyak daerah di Indonesia.

Memang ada orang-orang yang sukses menjadi pribadi yang gagah memimpin, tangguh dan perkasa seperti  Garuda / Rajawali, menjadi panutan / pujaan banyak orang … tetapi saat saya (juga kita) hanya “merpati”, bukan berarti kita meratapi atau menyalahkan keadaan.
Kita tetap bisa berbuat sesuatu yang berarti dan berguna!
Berusaha untuk “tetap terbang (eksis)”, "lebih tinggi (membuka wawasan baru)" dan semakin jauh (bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi bagi orang lain juga). 


Semoga demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar