Beberapa hari
setelah operasi, saya kembali ngantor di proyek. Sebenarnya masih berasa nyeri,
tetapi diam di rumah pun tidak nyaman. Itu lho...rumah yang di pinggir kali,
yang sering hingar bingar karena tetangga punya lagu favoritnya masing-masing.
Tinggal di warung mami pun sama berisiknya. Suara mobil motor lalu lalang
hampir 24 jam.
( Kondisi lengkapnya ada di
( Kondisi lengkapnya ada di
Meskipun
untuk sementara waktu tidak turun ke lapangan (project site), saya bisa
kerjakan hal-hal lain seperti review gambar kerja, ngurusin perhitungan
pekerjaan tambah kurang dan order material.
Banyak duduk
dan hanya berjalan sebentar untuk mengambil minum atau ke kamar mandi di
sebelah kantor proyek. Untuk menahan guncangan saat berdiri atau berjalan, saya
selipkan lengan di antara dada dan perut.
Sorenya, Pak
SK datang... ini pertama kalinya kami bertemu setelah saya operasi. Pak SG,
atasan saya, cuma melirik. Sepertinya dia penasaran dengan reaksi Pak SK.
Apakah akan sama seperti yang Pak SG katakan beberapa jam yang lalu?
( Ucapan lengkapnya ada di www.ayamrajawali.blogspot.co.id/2017/03/wanita-yang-tidak-diinginkan.html )
( Ucapan lengkapnya ada di www.ayamrajawali.blogspot.co.id/2017/03/wanita-yang-tidak-diinginkan.html )
Merasa
menyesal lalu mundur teratur?
Mulai mencari
wanita lain, yang lebih besar peluangnya untuk memberi keturunan?
Ya
ampun...ternyata saya terpengaruh juga!
Pikiran
pikiran itu simpang siur di benak dan menekan perasaan.
Meskipun
statusnya m a n t a n ....hati kecil ini belum move on juga.
Seandainya
ini "perang", siapa yang sebenarnya kalah? Saya? Kalah telak?
Hiks....
Saya tetap
duduk di belakang meja kerja, tidak jauh dari meja Pak SG.
Sama seperti
karyawan lain, pertanyaan Pak SK sama saja.
Sakit apa?
Kenapa operasi? Koq sudah masuk kerja?
Bla
...bla...bla.... bukan pertanyaan baru...so jawabannya sama juga: "rahasia...
ga usah dibahas. Ngomong yang lain aja ya."
lalu Pak SK
menjawab: "Nanti pulang saya yang antar!" dan tanpa menunggu konfirmasi, dia langsung
pergi keluar
kantor proyek.
Sorenya, Pak
SK benar-benar mengantar saya pulang. Kami duduk diam sepanjang perjalanan,
dari proyek sampai mendekati pintu tol keluar. Waktu terasa bergerak
lambat....sama seperti mobil yang berjalan pelan di jalur paling kiri, bahkan
kadang di bahu jalan. Mata saya menerawang keluar jendela.
Keluar tol
Pasteur, Pak SK berkata, "Apa sih yang dipikirin?
Kenapa diam aja? Ga enak kalau diam-diaman terus. Kalau ada masalah, lebih baik
ngomong. Selama kamu masih sakit, saya akan usahakan untuk antar jemput.
Angkutan umum kan goncangannya lebih terasa."
Saya jawab
singkat, "Terima kasih... tetapi saya tidak
perlu dikasihani."
Dia langsung
jawab, "ini bukan (rasa) kasihan tapi
sayang."
Hm ... saya
pun terdiam.
Dia
pun melanjutkan, "Kalau kamu ga bisa terima saya sebagai pacar....
kamu bisa anggap saya sebagai kakak..... Saya tidak punya adik perempuan, juga
tidak punya saudara di sini.... Gimana? Enaknya gimana...terserah kamu aja....
tetapi sebagai kakak, boleh dong datang ke rumah adik.....sekali-sekali nemanin
jalan-jalan juga."
Ha...ha...ha...bisa-bisanya
dia aja deh.
cerita bisa berlanjut ke www.ayamrajawali.blogspot.co.id/2017/03/trauma-berat.html
cerita bisa berlanjut ke www.ayamrajawali.blogspot.co.id/2017/03/trauma-berat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar