09 Desember 2016, masuk satu pesan WhatsApp dari Pendeta di pulau Rote
:
“…. mau membantu subsidi transport untuk Hamba Tuhan dalam rangka Ibadah Doa
sekalian dengan Ibadah Natal Wilayah?”
Hm …. Natalan kan setahun sekali, jadi saya rasa tidak masalah.
Keesokan paginya saya pergi ke ATM, memasukkan satu
nilai nominal tetapi hati saya langsung gelisah, rasanya seperti ada yang
salah. Lalu saya transaksi ulang dengan nilai nominal yang berbeda, Rp 1.6 juta.
Angka yang baru ini muncul begitu saja, besar juga … tetapi anehnya, hati saya terasa
sejahtera.
13 Desember 2016, ada pesan WhatsApp masuk :
“Sebenarnya saya sudah
siapkan (dalam amplop) lebih karena takutnya lebih dari 16 orang yang akan
dapat … tetapi ternyata yang hadir cuma 15 orang. Saya pikir karena ini
Natal, maka saya kasih merata Rp 100 ribu … jadi masih ada sisa Rp 100 ribu”
Saya lalu bertanya, “Bapak sudah dapat?”
Dia jawab, “Masih ada sisa yang100 ribu ini”
Maka saya berikan Rp 100 ribu terakhir ini menjadi
jatahnya.
Kalau waktu itu saya transfer lebih kecil, maka
Pendeta Panitia ini nombok / tekor.
Ternyata, bisa pas, sama rata – tanpa sengaja.
Terdengar sepele … tetapi saya yakin Tuhan berperan
dalam kejadian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar