Sabtu, 18 Februari 2017

BURUNG GAGAL TERBANG



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIyVByxFx_GECUahqlbuEKbi5lapdD3VPE4pZw6-qumoElIFgI-P-ohgHOw8tpTxfYQMnde0IN9AZsQtPZMdukyftWp_GrH5GhqGczz61LvHnY7RF4X4YIW8umIEBfDzgtxAKqGJ0qFQa/s1600/Burung-gereja.jpg

Pada suatu sore, saya mengisi waktu senggang di halaman depan rumah. Ada satu pohon Kemuning Kencana yang rindang dan banyak burung tinggal di situ.

Saat saya asyik mencabuti rumput liar yang tumbuh di antara rumput gajah mini, mata saya tertuju pada kaki kecil yang terselip di atas rumput … ya kaki burung dengan badan yang sudah hampir habis dimakan semut-semut! Pembantu yang selama ini rajin mengurus taman, berkata bahwa itu sudah terjadi berkali-kali …. Burung gagal terbang!



Saat saya buka You Tube dan menonton National Geographic Channel, ternyata kejadian burung gagal terbang memang ada dan kebanyakan terjadi saat mereka belajar terbang.


Saya teringat dengan Injil Matius 6:26 yang berkata 
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di Surga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”



Kita memang jauh lebih berharga dari burung-burung itu, tetapi jika burung-burung yang tidak melebihi manusia saja mau belajar untuk terbang, belajar untuk meninggalkan sarangnya untuk mencari makan setiap hari, … mosok kita manusia lebih sering absen mencari makan, dengan alasan:  
- lagi ada keperluan mendadak 
- lagi tidak enak badan 
- lagi susah bangun tidur karena cuacanya mendung melulu 
- kejebak macet karena bangun kesiangan (dan hampir tiap hari bangun kesiangan) 
- lagi menganggur karena belum dapat pekerjaan yang cocok banget …. 

he he he … kalah sama burung, dong!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar