Minggu, 22 Januari 2017

KECELAKAAN KERJA



Kami suami istri bekerja di bidang konstruksi high rise buildings. Terluka, masuk ICU, cacat permanen, ataupun meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di proyek adalah hal yang umum terjadi, dan memakan korban orang-orang yang kami kenal dekat. Karena itu, kami selalu mengingatkan satu sama lain agar selalu berhati-hati, terutama di bangunan yang belum selesai.

Hari itu, suami datang ke proyek yang baru soft launching, bangunan sudah beroperasi, lampu terang benderang, toko-toko sebagian sudah buka. Saat melakukan pemeriksaan keliling bangunan, karena merasa bangunan sudah tidak berbahaya, dia tidak memperhatikan jalan di depannya dan terperosok masuk ke lubang mesin tangga berjalan yang ternyata terbuka tanpa diberi penghalang / rambu yang memadai.

Puji Tuhan, suami saya sempat bergantung pada tepi lubang dengan kedua lengannya!
Celana panjangnya robek, kedua kakinya berdarah dan di beberapa bagian tubuh memar, juga satu luka sayat, seperti kena benda tajam di bawah lututnya.
Tetapi tidak ada yang patah ataupun remuk, meskipun banyak pelat besi di dalam lubang itu, yang sanggup mematahkan tulang besar dan meremukan lutut ataupun jari kaki.
Hari itu juga dia bisa pulang ke rumah dan berkumpul kembali dengan anak istrinya.

Tuhan baik! Ia ijinkan suami saya jatuh, tetapi pertolonganNya nyata.
Dari kejadian ini, kami mendapat hikmat bahwa di saat keadaan berbahaya dan tidak kondusif, kita mawas diri. Tetapi di saat keadaan terasa aman, nyaman, senang, di situlah kita malah menjadi lengah dan akhirnya jatuh.

Karena itu mawas dirilah senantiasa! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar