Minggu, 22 Januari 2017

CARI UANG SEJAK SD




Sebagai keluarga yang tumbuh besar di pinggir kali di kota Bandung, biaya sekolah bukan hal yang ringan, meskipun sudah mendapat keringan biaya dari SD Katolik dekat rumah kami. 

Untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membayar uang sekolah, Ibu membuat es mambo dan sambil berangkat sekolah, kami mampir ke sekolah sekolah lain untuk menitipkan dagangan. Saat pulang sekolah, kami mampir lagi untuk mengambil uang hasil penjualan es hari itu dan membawa pulang termosnya. Hal yang menyedihkan adalah saat musim hujan di  mana termos-termos itu masih berat karena kurang laku,apalagi jika disertai turun hujan.

Sepulang sekolah, saya dan adik membantu Ibu memasukkan buah papaya, nanas dan bengkuang yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam plastic es mambo. Dari setiap plastic yang terisi, kami mendapat upah dan dituliskan ke buku kecil. Seminggu sekali, upah tersebut diuangkan dan kami berjalan kaki ke BTN untuk menyetorkannya. Nilai nominal-nya tidak seberapa, tetapi Ibu selalu mengingatkan bahwa uang itu diperlukan untuk masuk SMP kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar